Gambar diunduh dari sini |
Fakta dalam kehidupan bekerja saat ini, banyak dari kita memiliki beberapa atasan. Dan bahkan jika Anda seorang multi-tasker yang efisien, Anda tidak bisa menjadi Superman. Terkadang bukanlah sebuah ide yang baik untuk mengambil lebih banyak pekerjaan dari pada yang dapat Anda lakukan hanya karena atasan telah menyuruh Anda.
Meresmikan Tanggung Jawab Harian
Secara umum, Anda ingin dianggap sebagai karyawan yang serba bisa oleh semua atasan Anda. Langkah pertama adalah meresmikan tanggung jawab sehari-hari dengan atasan resmi Anda. Cari tahu siapa saja dalam tim Anda berwenang untuk mendelegasikan pekerjaan kepada Anda, dan perhatikan jenis tugas yang akan Anda terima dari setiap orang tersebut.
Katakanlah Bapak A, yang sebetulnya bukan termasuk orang yang berwenang memberi tugas kepada Anda, tiba-tiba memberikan setumpuk laporan status klien untuk Anda kerjakan. Bagaimana Anda menanggapinya? Adalah sangat tepat jika dengan sopan Anda menjawab bahwa Anda akan senang hati untuk membantunya, namun sebisa mungkin atas izin atau otorisasi dari atasan resmi Anda. Si Bapak A mungkin tidak akan keberatan, tetapi dengan cara yang baik, Anda terbebas dari situasi yang canggung. Kemungkinan yang umumnya terjadi, atasan Andalah akan mengatakan tidak pada Bapak A untuk Anda, terutama jika mengerjakan tugas yang berada di luar area tanggung jawab Anda.
Bersikap Tegas
Bayangkan jika Ibu B, salah satu atasan yang memiliki wewenang untuk memberi tugas pada Anda, memberikan tugas mendesak di meja anda yang harus diselesaikan pada akhir minggu. Ibu B telah mengetahui tugas tersebut selama beberapa hari, namun sekarang sudah hari Jumat pagi dan tenggat waktunya sangat dekat. Jangan sampai karena kurangnya perencanaan yang dilakukan orang lain, malah menjadi hal yang darurat untuk Anda. Jika Anda sendiri memiliki tugas lain yang harus dilakukan, katakanlah.
Beritahu Ibu B bahwa Anda ingin sekali melakukan tugas untuknya, tetapi saat ini Anda sedang bekerja pada sebuah proyek dengan Bapak C yang membutuhkan perhatian penuh dari Anda. Beri dia pilihan untuk mengatasi masalah ini dengan Bapak C atau atasan resmi Anda, dan tekankan betapa Anda menikmati bekerja dengannya. Idealnya, Ibu B akan meninggalkan interaksi dengan anggapan bahwa Anda memang ingin membantunya dengan tulus, tetapi Anda tidak bisa berada dalam dua tanggung jawab yang berbeda dan saling bertentangan.
Mintalah Bantuan untuk Memprioritaskan
Bagaimana ternyata jika atasan resmi Anda yang memberikan tugas mendesak, di mana sebetulnya Anda tidak punya waktu lebih untuk mengerjakan tugas tersebut? Bisa dibilang, ini adalah skenario yang paling tidak menyulitkan, karena yang Anda harus lakukan adalah dengan memintanya untuk membantu Anda untuk memprioritaskan berbagai tugas Anda. Anda dapat mengatakan sesuatu seperti, "Saya akan senang untuk mengurus itu, tapi hari ini saya akan meneliti statistik untuk presentasi klien Bapak C. Mana yang menurut Ibu harus saya lakukan pertama?"
Jika atasan resmi Anda ingin Anda melakukan tugas darinya dan mengesampingkan tugas dari Bapak C, itu adalah hak prerogatifnya. Sekali lagi, Anda telah meminta orang lain yang memiliki wewenang untuk memutuskan dari dua tugas yang berbeda, yang mana yang harus Anda lakukan. Dengan selalu berusaha untuk menampilkan diri sebagai karyawan pekerja keras dan disiplin untuk kepentingan terbaik perusahaan, Anda akan dapat mempertahankan hubungan yang baik akan dengan semua atasan Anda tanpa harus "membunuh" diri sendiri dalam prosesnya.