Ingin tahu ulasan mengenai film-film lama hingga yang terbaru? Ingin tahu film-film apa yang wajib ditonton dan yang tidak? Jangan lupa kunjungi Our Cinema Sanctuary, blog berisi review2 film (yg pastinya sudah saya tonton, hehe...). See you there...!!!
Photobucket Photobucket Photobucket Photobucket

Friday 24 August 2007

Love Song 4 Mine...

Whenever I'm alone with you
You make me feel like I am home again
Whenever I'm alone with you
You make me feel like I am whole again

Whenever I'm alone with you
You make me feel like I am young again
Whenever I'm alone with you
You make me feel like I am fun again

However far away, I will always love you
However long I stay, I will always love you
Whatever words I say, I will always love you
I will always love you

Whenever I'm alone with you
You make me feel like I am free again
Whenever I'm alone with you
You make me feel like I am clean again

However far away, I will always love you
However long I stay, I will always love you
Whatever words I say, I will always love you
I will always love you




--Love Song--
by 311

Sunday 5 August 2007

Peringatan Kelahiran Kelabu

Tepat dua hari setelah hari ulang tahun, tiba kabar itu...
Tepat dua hari setelah hari ulang tahun, saya harus kehilangan seorang teman. Bukan teman, namun sahabat...

Teringat masa2 SMU, di mana saya pernah sekelas waktu di kelas 2 dengan Hito... Sosok Hito yang pendiam, tapi justru itu yg membuat dua orang wanita teman sekelas "tergila-gila" padanya (terlepas itu bercanda atau serius). Mungkin gaya cool ditambah dengan pandangan mata dalamnya itu yg membuat wanita bertekuk lutut...

Persahabatan kami dimulai ketika menginjak bangku kuliah di Bandung. Mungkin berawal dari perasaan yang sama-sama merasa jauh dari kota asal, merasa asing di kota lain, dengan budaya dan bahasa berbeda, terutama orang2 yg juga berbeda... Itulah mengapa pada akhirnya teman2 dekat kami juga berasal dari luar Bandung -- dari Jakarta hingga Sumatera.

Hampir di semua aktivitas kami berdua selalu bersama: berkumpul dan bermain di asrama Unpad, kelompok belajar di kelas, kelompok dalam proyek-proyek kampus, ekstrakurikuler fotografi di kampus, hingga pemilihan jurusan Jurnalistik yang kami pilih. Mengenai hal yg terakhir ini, di semester 3 ketika kami diharuskan memilih jurusan komunikasi yg hendak diambil, saya sudah terlebih dahulu memilih jurusan Jurnalistik, ternyata Hito memilih jurusan berbeda yaitu Manajemen Komunikasi. Namun ternyata, setelah beberapa minggu menjalani jurusan pilihannya itu, Hito memutuskan untuk mengubah pilihannya, yaitu pindah ke jurusan Jurnalistik dari jurusan Manajemen Komunikasi. Hal inilah yang (lagi-lagi) membuat kami selalu bersama. Sampai-sampai julukan "soulmate" dilekatkan pada kami berdua.

Hito yang mengenalkan saya dan mengubah pandangan saya, bahwa film yang ada di dunia bukan hanya film Hollywood. Dia yang mengenalkan saya pada film-film apik -- bahkan jauh lebih bagus dari garapan Hollywood -- seperti: Rashomon, Run Lola Run, Das Experiment, hingga Amores Peros. Sebuah pengalaman yang luar biasa. Saya masih menyimpan sebuah film miliknya yang belum sempat saya kembalikan, Amadeus. Maaf To...

Hito jarang bicara. Namun sekalinya ia berbicara, kata2 yg keluar dari mulutnya seringkali membuat orang lain tertawa, takjub, heran, hingga mengerutkan dahi... Ia memiliki sebuah sepeda, yang mana sering ia kendarai di jalan-jalan kota Bandung. Tak peduli pagi, siang, hingga tengah malam sekalipun, kapan pun ia ingin pergi, ia pergi.

Sungguh seorang sahabat yg baik. Sangat meninggalkan kesan kuat di benak siapapun yg pernah mengenalnya. Ketika saya mendengar bahwa ia terbaring di ruang ICU karena kecelakaan motor, setelah pulang dari kantor segera saya meluncur ke rumah sakit. Namun karena jam besuk yang ketat, saya tidak berhasil melihat Hito di tengah perjuangannya melawan kondisi koma.

Hingga akhirnya di pagi hari -- dua hari setelah peringatan hari kelahiran saya -- saya mendengar kabar bahwa Hito sudah tiada. Bergegas saya pergi ke rumahnya di Bekasi. Namun, lagi-lagi saya tidak berhasil menemuinya untuk yg terakhir kali, karena Hito sudah ditutup rapi di dalam keranda berhias kain hijau bertuliskan kalimat-kalimat suci Allah.

Menyesal? Pasti ada perasaan itu. Tapi biarlah saya mengingat Hito bukan ketika ia terbujur tak sadarkan diri di ruang ICU dingin dan sepi. Biarlah saya mengingat Hito bukan ketika ia terpejam rapat terbungkus kain putih kafan. Namun biarlah saya mengingat Hito ketika ia tersenyum, tertawa, berkelakar namun tanpa ekspresi, marah namun tanpa ekspresi juga, Hito yang senang, gembira, dan sehat tanpa kurang suatu apa.

Sampai saat ini saya tetap merasa Hito belum pergi...
Saya merasa atau tidak percaya... Tidak tahu juga.

Monday 23 July 2007

Si Muka Datar

Pernah kita sama-sama susah
Terperangkap di dingin malam
Terjerumus dalam lubang jalanan
Digilas kaki sang waktu yang sombong
Terjerat mimpi yang indah, lelap...

Pernah kita sama-sama rasakan
Panasnya mentari hanguskan hati
Sampai saat kita nyaris tak percaya
Bahwa roda nasib memang berputar
Sahabat, masih ingatkah kau?

Sementara hari terus berganti
Engkau pergi dengan dendam membara di hati

Cukup lama aku jalan sendiri
Tanpa teman yang sanggup mengerti
Hingga saat kita jumpa hari ini
Tajamnya matamu tikam jiwaku
Kau tampar bangkitkan aku, sobat...

--Belum Ada Judul --
Song & lyric by Iwan Fals

Dear Hito,
I miss you & your great movie collections...
Get well soon...

Sunday 22 July 2007

Tulisan untuk Sebuah Predikat

Beberapa minggu belakangan ini adalah minggu yang cukup berat. Di samping masih berkutat dengan Annual Report Perusahaan yang tidak kunjung selesai pengeditannya, ditambah pula dengan tugas mendadak yang "diberikan" oleh Frans Y. Sahusilawane. Frans adalah Ketua Asosiasi Asuransi Umum Indonesia (AAUI), sebuah lembaga/asosiasi tertinggi yang beranggotakan seluruh perusahaan asuransi umum di Indonesia.

Tugas mendadak tersebut adalah himbauan agar perusahaan tempat saya bekerja, Adira Insurance, mengikuti salah satu ajang penghargaan bergengsi dalam dunia asuransi Asia, yaitu Asia Insurance Awards 2007. Selain Adira Insurance, terdapat 2 (dua) perusahaan asuransi umum lain yang dihimbau untuk mengikuti ajang tersebut. Kelihatannya Frans cukup percaya bahwa tiga perusahaan ini akan mampu berkompetisi melawan perusahaan-perusahaan asuransi lain se-Asia.

Segera setelah menerima pengarahan dari Frans, saya bersama Ernita Sari, atasan langsung saya, menghadap Direksi dan menghasilkan keputusan agar kami mengikuti kategori "General Insurance Company of the Year" (fiuuuhh...).

Untuk dapat mengikuti kompetisi tersebut, kami wajib mengirim sebuah karya tulis yang terdiri dari maksimal 1,000 kata dalam bahasa Inggris, yang menjelaskan mengapa kami pantas menyandang gelar sebagai "General Insurance Company of the Year". Tentu saja, adalah tugas saya untuk membuat karya tulis tersebut. Deadline yang cukup ketat (hanya tersisa waktu 2 minggu) menyebabkan kami harus bergerak cepat. Dimulai dari mengumpulkan bahan, membuat tulisan, hingga persetujuan Direksi, harus dicapai sebelum tenggat waktu. Oleh karena itu, segera kami membentuk tim khusus yang sangat dibutuhkan untuk pengumpulan data-data pendukung tulisan.

Seluruh data terkumpul dalam waktu satu minggu dan itu berarti saya memiliki sisa waktu satu minggu lagi untuk menyelesaikan tulisan itu. Inilah tantangan terbesarnya, karena berarti mau tidak mau harus sedikit mengorbankan pekerjaan saya yang lain. Dan itu sangat sulit. Pekerjaan yang lain juga menuntut banyak waktu, banyak konsentrasi, tidak kalah penting dengan kompetisi ini. Bahkan kondisi badan saya sempat drop dan membuat saya tidak dapat masuk kantor satu hari. Itupun tidak sepenuhnya saya gunakan untuk istirahat total. Sebagian hari saya gunakan untuk menulis, karena itu satu-satunya kesempatan untuk dapat menyelesaikan tulisan tanpa diganggu hal-hal lain, kecuali untuk dua-tiga kali menerima telefon dari kantor untuk urusan pekerjaan lain.

Akhirnya tulisan itu selesai juga. Setelah disetujui oleh Direksi, tulisan tersebut dapat terkirim ke panitia penyelenggara hanya satu hari sebelum batas waktu. Agak sedikit lega.

Beberapa hari kemudian, kami menerima kabar baik dari panitia penyelenggara bahwa perusahaan kami berhasil lolos babak penyisihan awal dan masuk ke babak semi final. Oleh karena itu, kami diberi kesempatan terakhir untuk meningkatkan kualitas tulisan yang sudah kami kirim sebelumnya agar hasilnya optimal ketika memasuki babak penjurian, yang akan dinilai oleh 23 juri dari berbagai negara di Asia.

Lagi-lagi waktu tersita untuk mengoptimalkan tulisan tersebut. Crosscheck dengan Direksi, juga dengan berbagai pihak terutama mengenai data-data yang berupa angka. Belum lagi dengan perbaikan tulisan dalam bahasa Inggris, agar tulisan tersebut tidak menjadi bahasa Inggris "terjemahan" dari bahasa Indonesia. Untuk hal ini, saya dibantu oleh seorang native speaker berkebangsaan Inggris yang kebetulan sedang bertugas sebagai konsultan di perusahaan kami.

Akhirnya, dengan hasil yang (menurut kami) memuaskan, tulisan yang sudah dioptimalkan tersebut terkirim dengan selamat ke tangan panitia. Di sini kami hanya tinggal berdoa, semoga tulisan tersebut dapat membawa kami lolos menjadi tiga besar, bahkan menjadi pemenang.

Apa betul bisa? Siapa tahu...

Tuesday 26 June 2007

Pre-Step to "Man of Others"

Jakarta - Sabtu (23 Juni '07). Pagi-pagi saya berangkat menuju kantor di daerah Menteng Raya, Tugu Tani. Ya, kantor saya memang memberlakukan karyawannya untuk tetap masuk kerja di hari Sabtu--meskipun hanya sampai jam 1/2 satu siang dan hanya dua kali dalam satu bulan. Itulah biasanya yang menjadi tantangan terberat, untuk tetap bangun pagi di hari Sabtu dan meluncur menuju kantor pula. Sesampainya di kantor, saya langsung menuju meja, menyalakan komputer, lalu segera mengerjakan pekerjaan yang sudah tertunda cukup lama karena (selalu) ada saja pekerjaan yg memerlukan prioritas lebih tinggi. Dan akhirnya, di Sabtu penuh kantuk, pekerjaan ini tersentuh juga. Dan tentu saja... Belum selesai hingga jam 1 siang. Banyak banget! Memang salah saya juga, selama ini meninggalkannya terus dan terus tertumpuk. Bukan maksud hati, tapi memang selalu terhalangi jika ingin mulai. Fiuuuhh... Seperti tak ada kesempatan untuk bernafas.

Setelah makan siang dengan lauk pecel lele dan selesai bekerja (bukan pekerjaannya), alhasil saya harus membawa setumpuk tebal berkas-berkas yang belum saya selesaikan untuk diselesaikan di rumah. Siang itu cukup panas dan memunculkan niat untuk melepas lelah sejenak di daerah Matraman. Ternyata... Keadaan berkata lain. Intinya, totally tidak bisa istirahat...

Selepas maghrib, saya dan Marcus Indrarso, Area Claim Officer MV4 Adira Insurance, meluncur ke Plasa Semanggi untuk menemui kakak sepupu Marcus yang siangnya baru landas dari Yogyakarta, Adam Herdanto. Selain untuk memenuhi undangan Adam yang sudah beberapa bulan tak bersua, juga untuk "menuntut" penjelasan mengenai diikutsertakannya kami berdua (secara tiba-tiba) dalam tim produksi film dokumenter yang akan dibuat oleh Adam.

Adam Herdanto adalah seorang Producer, Director, dan Writer sebuah Production House bernama "Orcafilms". Sejumlah karya film dokumenternya adalah No Lost Childhood, Semangat dari Bukit Kapur (Unicef, 2006), Pluralitas Agama di Indonesia (Konrad Adenauer Stiftung, 2001), Kodok Rebus (1994), A Glance at Indonesian Workers (1994). Lebih jauh mengenai Adam Herdanto dan Orcafilms, klik http://raher.blogspot.com/ atau http://orcafilms-inside.blogspot.com/.

Kini, ia sedang sedang dalam tahap pre-production sebuah film dokumenter mengenai YB Mangunwijaya (Romo Mangun). Pada film dokumenter terakhir inilah nama saya diikutsertakan dalam tim produksi, sebagai Assistant Production Secretary. Agak terkejut, karena sebelumnya saya pernah dikabarkan untuk diikutsertakan dalam produksi sebuah film lepas yang juga akan diproduseri oleh Adam, namun bukan untuk dokumenter ini.

Kami bertemu di Cafewalk Plasa Semanggi dan saya diperkenalkan dengan Anastasya Putri, Jurnalis & Presenter Liputan 6 SCTV, Indri dan Billy (sorry, saya tidak tahu nama lengkap mereka). Di situ saya lebih banyak hanya mendengarkan obrolan mereka mengenai rencana-rencana yang akan dilakukan berkaitan dengan produksi dokumenter Romo Mangun, karena saya memang tidak tahu bahkan blank mengenai dokumenter ini.

Baru setelah Adam menjelaskan mengenai posisi saya dalam dokumenter tersebut, saya sedikit mengerti dan menangkap apa yang bisa saya kontribusikan. Intinya, saya akan membantu dalam koordinasi antara tim Jakarta dan tim Yogyakarta, terutama dalam hal persiapan produksi dan kesiapan-kesiapan yang akan mendukung produksi tersebut di bulan Agustus nanti.

Menarik. Bahkan sangat menarik. Ini adalah hal yang benar-benar baru. Ini akan menjadi pengalaman paling pertama bagi saya untuk ikut serta dalam produksi sebuah film dokumenter. Walaupun saya tidak tahu-menahu sama sekali mengenai bidang ini dan berisiko menjadi orang terbodoh dan tidak mengerti apa-apa. Tapi saya akan mengambil risiko itu, ketimbang akan tetap menjadi orang yang tidak tahu dan tidak mengerti, apalagi bodoh.

Berdebar-debar, takut juga. Takut akan mengalami benturan-benturan, terutama dalam membagi waktu dan prioritas dengan profesi keseharian yang sudah saya bangun selama 1,5 tahun belakangan ini. Ada perasaan takut dan tidak ingin mengecewakan berbagai pihak, jika salah satunya akan terlalaikan. Tapi... Keinginan untuk terus maju dan belajar jauh lebih kuat, mengalahkan rasa ketakutan-ketakutan itu. Yang penting harus dicoba dulu dengan sekuat hati dan tenaga, dari pada menyerah sebelum berlomba.

Ingin maju, ingin tetap belajar akan hal-hal baru.

Boleh kan?

Thursday 21 June 2007

If...

Hari ini dimulai (lagi-lagi) dengan meng-edit copywrite dan design Annual Report perusahaan tempat saya bekerja, Adira Insurance. Satu-persatu kata hingga membentuk suatu kalimat harus disisir, tanpa ada yang boleh terlewat sedikit pun. Cukup membuat pening dan mata perih karena terus-menerus menatap layar monitor. Hmmm.... Membatin ingin membuat segelas mug kopi. Ya, segelas mug. Bukan secangkir, tapi segelas mug. Mungkin akan membantu menjernihkan pikiran lagi, supaya semua proses ini cepat selesai. Supaya hasil editan bisa segera dikirim ke vendor pembuat Annual Report tahun ini, bukan vendor pembuat kopi.

Kopi sudah disesap. Mulai meng-edit. Telefon berdering. Mengetik. Telefon berdering. Berhenti mengetik, mengangkat telefon dan menyapa "Selamat siang, dengan Yanti ada yang bisa dibantu?" Sebuah sapaan yang diseragamkan untuk seluruh lini di Adira Insurance, menunjukkan bahwa kami semua selalu siap membantu kapan pun dan siapa pun yang memerlukan bantuan. Hal ini penting untuk sebuah perusahaan yang menyediakan jasa, karena produk yang kami miliki tidak berwujud, tidak terlihat. Menuntut kami harus menyediakan pelayanan yang luar biasa. Walaupun hati maupun kondisi sedang tidak siap membantu, harus selalu diusahakan untuk membantu, demi mencapai Service Excellence.

Pembicaraan di telefon berlangsung selama dua menit. Setelah selesai, gagang telefon diletakkan di tempatnya. Diam. Berfikir mengenai pembicaraan tadi. Yang membuat saya teringat lirik lagu "If You're Not the One" yang dinyanyikan Daniel Beddingfield.

If you're not the one, then why does my soul feel glad today?
If you're not the one, then why does my hand fit yours this way?
If you are not mine, then why does your heart return my call?
If you are not mine, would I have the strength to stand at all?

I never know what the future brings, but I know you're here with me now.
We'll make it through, and I hope you are the one I share my life with...

I don't want to run away, but I can't take it, I don't understand.
If I'm not made for you, then why does my heart tell me that I am?
Is there any way that I can stay in your arms?

If I don't need you, then why am I crying on my bed?
If I don't need you, then why does your name resound in my head?
If you're not for me, then why does this distance maim my life?
If you're not for me, then why do I dream of you as my wife?

I don't know why you're so far away, but I know that this much is true.
We'll make it through, and I hope you are the one I share my life with...
And I wish that you could be the one I die with…
And I pray in you’re the one I build my home with…
I hope I love you all my life…

'Cause I miss you, body and soul so strong that it takes my breath away.
And I breathe you into my heart and pray for the strength to stand today.
'Cause I love you, whether it's wrong or right.
And though I can't be with you tonight, you know my heart is by your side…

(If You're Not the One, Daniel Beddingfield)

Hhhhh....

Kembali meng-edit lagi...

Wednesday 20 June 2007

Getting Started


Pertama kali memiliki sebuah "BLOG".
Jujur, pertama kali tertarik membuat BLOG karena trend. Banyak teman, rekan kerja, bahkan orang2 yg tidak dikenal sekalipun, memiliki BLOG.

Didorong rasa penasaran yang kian memuncak, mulai mencari-cari, membaca-baca BLOG-BLOG sekian orang. Banyak juga yang ditemukan. Puisi, cerita deskriptif tentang suatu peristiwa yg dialami, curhat, review mengenai buku atau film, hingga berjualan (produk atau diri sendiri) melalui BLOG!

Mulai menarik. Meskipun porsi curhat menjadi yang paling banyak ditemukan di sekian BLOG. Jadi tersenyum-senyum sendiri ketika melihat BLOG-BLOG pencerminan kenarsisan. Sepertinya My Blues juga akan banyak terwarnai dengan hal yg terakhir itu. Hehhe...

Lagi-lagi, BLOG ini dibuat karena trend. Belum terlalu terpetakan, akan menjadi dan dijadikan seperti apa sebuah My Blues... Semoga tetap menjadi menarik, sehingga ia tetap memiliki sebuah identitas bahkan fungsi. Bukan hanya trend. Bukan hanya membuat pusing. Apalagi bosan.