Sudah lama saya tidak menulis tentang Frodo, kucing jenis Persia milik keluarga saya yg sekarang sudah berumur hampir 1,5 tahun. Padahal, buanyaaaakkk sekali cerita tentang dia, yg mungkin akan saya tulis satu-persatu jika ada kesempatan, di sela2 mengurus bisnis online saya.
Frodo pintar, dia lucu, dia nakal, dan dia... TRANSEKSUAL.
Kaget? Heran? Gak masuk akal? Yup, saya juga merasa seperti itu.
Tapi itu benar. Frodo sudah resmi menjadi kucing transeksual, atau berganti kelamin. Tadinya ia adalah kucing berkelamin jantan, tapi sekarang dia sudah menjadi kucing betina. Bukan karena Frodo punya krisis kepribadian, apalagi karena mode (yg akhir2 ini juga lagi marak, khususnya di kota2 besar). Tapi karena harus, karena terpaksa, karena sakit.
Awalnya sekitar 1/2 tahun yg lalu, Frodo tidak bisa buang air kecil sampai hampir 24 jam. Bisa membayangkan kalau Anda mengalami hal yg sama? Rasanya pasti sakit dan tersiksa. Sama seperti yg Frodo rasakan.
Frodo kemudian dibawa ke RS hewan di daerah Radio Dalam, yg kebetulan adalah tempat praktek saudara sepupu ayah saya yg seorang dokter hewan. Frodo langsung mendapat tindakan darurat (kalau di RS manusia itu bagian Emergency) oleh tim dokter. Alat kelaminnya (maaf) dipasangi kateter supaya ia bisa kencing, dan harus dengan cara dipompa pula... Frodo kelihatan sangat kesakitan dan mengeong2 dengan kerasnya. Padahal Frodo hampir tidak pernah mengeong, kecuali kalau sedang stres. Seperti saat itu.
Setelah itu, Frodo harus diopname selama hampir 2 minggu. Salah satu kaki depannya dipasangi infus, seperti layaknya manusia. Secara berkala saya dan ibu menengok Frodo. Setiap kami datang menengok, Frodo kelihatan gembira dan bersemangat. Sampai akhirnya ia boleh pulang dari RS tersebut.
Yang membuat sedih, dokter mengatakan bahwa Frodo tidak akan bisa sembuh total. Ternyata terdapat pengkristalan di ujung alat kelaminnya, yang menyebabkan ia tidak bisa kencing, yg ternyata sangat sering/umum terjadi pada kucing Persia jantan. Jadi sewaktu2 penyakit itu bisa timbul lagi, karena sampai sekarang belum ada obat yg bisa menyembuhkan.
Ternyata perkiraan dokter benar. Dalam waktu 6 bulan, total sudah 4 kali Frodo keluar-masuk RS karena penyakit yg sama. Bahkan pada kali yg ke-4, dokter menyampaikan satu-satunya menyelamatkan Frodo adalah dengan operasi. Operasinya adalah dengan menghilangkan alat kelamin jantannya yg menjadi sumber penyakit, dan mengubah fungsinya menjadi alat kelamin betina. Dokter juga meyakinkan kami, sudah banyak kucing jantan yg mengalami hal yg sama, dan setelah dioperasi, penyakit mereka tidak pernah kambuh lagi sama sekali.
Kami sempat shock.
Shock karena Frodo harus menjadi transeksual.
Shock karena operasi itu memakan biaya hingga Rp10 juta...!!!
Kami sekeluarga sangat sayang Frodo. Ia sudah menjadi anggota keluarga kami, bahkan orang tua saya seperti menganggap Frodo sebagai cucunya. Lebay? Mungkin benar lebay. Tapi itu kenyataannya.
Kenyataan yg lain, kami tidak memiliki uang sebanyak itu untuk biaya operasi. Jadi setelah berdiskusi sekeluarga, dengan (sangat) berat hati dan (sangat) sedih, kami harus memutuskan bahwa kami tidak sanggup menanggung biayanya, namun tidak ingin Frodo menderita dalam kesakitannya.
"We have to put him to sleep," kata Ayah saya.
Dengan kata lain, kami lebih memilih Frodo untuk tidak menderita, dengan membuatnya tidur utk selamanya. Malam itu saya menangis, begitu juga ibu. Saya yakin, ayah saya juga menangis tanpa terlihat oleh kami, setelah menyampaikan keputusan itu kepada dokter.
Keesokan paginya, kami mendapat kabar mengejutkan. Salah satu dokter menelefon kami. Katanya, tim dokter telah mengadakan rapat. Karena menurut mereka Frodo itu sangat lucu, sangat pintar, dan masih full of life, mereka memutuskan untuk tetap mengoperasi Frodo, namun tanpa dipungut biaya apapun!
Alhamdulillah. Betapa senangnya, betapa bersyukurnya. Akhirnya Frodo dioperasi, dengan perawatan dan hasil yang sangat baik. Sekarang Frodo sudah pulang, berada di tengah2 keluarga kami lagi. Tetap lincah, tetap pintar, tetap nakal seperti dulu. Bedanya, ia sekarang kencing dengan alat kelamin betina.
Terima kasih banyak kepada tim dokter di Groovy Vet Care, di Radio Dalam, Jakarta. Mereka adalah para dokter yang memiliki nurani yg tinggi, sangat berdedikasi terhadap profesinya, walaupun pasien mereka (hanya) hewan.
Mereka adalah contoh orang2 yg menjalankan profesi dengan HATI.
Semoga para dokter di luar sana yang menangani pasien2 manusia, banyak yg memiliki HATI sebesar itu.
*Mohon maaf jika dalam tulisan ini terdapat kata2 yg kurang pantas dan tidak berkenan seperti kelamin, kencing, dll. Tidak ada maksud membuat Anda jijik atau terkesan jorok*