Foto diunduh dari sini. |
Alasan Anda ingin bekerja di industri tersebut.
Ini adalah pertanyaan yang sering sekali dilontarkan. Contohnya, jika Anda diwawancarai oleh sebuah Bank, pewawancara sangat mungkin mengajukan pertanyaan, ”Mengapa Anda tertarik bekerja di industri keuangan?” Anda dapat memulai jawaban dengan, “Saat saya masih berumur X tahun...” diikuti dengan pengalaman Anda, dan ditutup dengan, “... dan mulai saat itu saya sangat tertarik bergelut di bidang tersebut.” Jawaban ini khususnya amat penting jika Anda berpindah industri (misalnya dari desainer interior menjadi desainer fashion).
Alasan Anda ingin bekerja di Perusahaan tersebut.
Ini adalah saatnya Anda berbicara mengenai misi, nilai-nilai, hingga visi perusahaan tersebut. Posisikan bahwa Anda akan mampu memberikan kontribusi bagi perusahaan tersebut untuk mencapai tujuannya, meningkatkan reputasinya, atau memperbaiki apa yang menjadi kekurangan mereka, melalui keahlian dan gagasan-gagasan yang unik dari Anda. Ini adalah kesempatan yang baik untuk berbicara mengenai apa yang perusahaan tersebut butuhkan dan kesesuaian dengan keahlian yang Anda miliki.
Produk unggulan perusahaan tersebut dan alasannya.
Jika perusahaan tersebut bergerak di industri penjualan barang-barang ritel (misalnya consumer goods), disarankan Anda terlebih dahulu mencoba produk tersebut. Setidaknya, pastikan Anda tidak memakai, membawa, atau menyetir, produk-produk yang merupakan saingan atau kompetitornya.
Contohnya: seseorang yang bekerja di industri telekomunikasi memiliki tiga merk handphone yang berbeda. Sebelum wawancara, ia akan memindahkan nomor yang dipakainya ke handphone yang diperlukan. Ada pula orang yang meminjam mobil milik temannya yang bermerk sama dengan perusahaan yang mewawancarainya. Ketika ia mendapat pekerjaan tersebut, ia bahkan sampai menjual mobilnya sendiri sebelum mulai masuk kerja!
Perusahaan yang menjadi kompetitor dan alasannya.
Cari tahu mengenai perusahaan-perusahaan besar lainnya yang bergerak di industri yang sama, apa saja yang mereka lakukan, berita-berita terakhir mengenai bisnis yang mereka jalankan, dan sebagainya.
Jumlah karyawan dan jumlah kantor cabang perusahaan tersebut (beserta lokasinya).
Besarnya skala operasional perusahaan tersebut tidak boleh menjadi sesuatu yang mengejutkan Anda.
Produk-produk lain dari perusahaan tersebut.
Penggabungan dan akuisisi perusahaan adalah hal yang umum. Pengetahuan yang lengkap mengenai jenis-jenis bisnis atau produk yang ada di perusahaan tersebut adalah hal yang wajib Anda ketahui. Hal ini untuk menghindari kesalahan ketika menyebutkan produk yang Anda kira merupakan kompetitor dari produk yang dimiliki perusahaan tersebut, namun ternyata itu adalah produk yang mereka ciptakan untuk meraih pangsa pasar yang berbeda dari produk sebelumnya.
Kondisi yang terjadi di industri di mana perusahaan tersebut bergelut.
Penggabungan atau pemisahan perusahaan sangat umum terjadi. Anda bisa dengan mudah mencari jawabannya melalui Google.
Sebanyak mungkin informasi mengenai orang yang akan mewawancarai Anda.
Sebaiknya Anda mengetahui beberapa informasi mengenai pewawancara. Misalnya di mana ia pernah bersekolah, bekerja, dan sudah berapa lama ia bergelut di industri tersebut. Informasi tersebut memungkinkan untuk didapatkan terutama jika orang tersebut berada di Top Level Management, seperti General Manager, atau Direktur perusahaan tersebut.
Hal yang paling mudah, ketik nama pewawancara Anda dan temukan jawabannya di Google. Namun jika pewawancara Anda masih berada pada level yang belum cukup tinggi (dan belum terdeteksi oleh Google), silakan tanyakan langsung kepada beliau. Pertanyaan mengenai pengalamannya selama bekerja di perusahaan tersebut, hal-hal yang ia sukai mengenai kultur perusahaan, dan sebagainya, adalah hal yang baik untuk ditanyakan kepada pewawancara Anda, terutama ketika ia bertanya, “Apakah Anda memiliki pertanyaan?” Ini juga adalah waktu yang tepat bagi Anda untuk bertanya mengenai rencana pertumbuhan perusahaan selama lima tahun ke depan.
Informasi secara umum mengenai besarnya gaji untuk posisi yang Anda lamar di industri tersebut.
Jangan memulai pembicaraan mengenai besarnya penghasilan yang akan Anda peroleh, sebelum pewawancara mengutarakannya terlebih dahulu. Namun ketika ia bertanya berapa gaji yang Anda harapkan, Anda tentu juga tidak akan mau memberikan angka yang berada di luar rata-rata gaji yang berlaku di industri tersebut. Jangan sampai Anda mengatakan, “Saya tidak tahu, berapa yang Anda tawarkan?” Cari tahu terlebih dahulu besaran gaji rata-rata untuk posisi yang Anda lamar.
Semoga sukses!
No comments:
Post a Comment
Thank you for sharing your thoughts and opinions :)